Posted by : Unknown
Rabu, 19 September 2012
Yah mungkin memang terasa sakit bila kita merasakan hal ini,
dan dapat dengan lantang kita berteriak kesakitan, karena rasanya lebih sakit
dari pada mendengarnya langsung saat berhadapan,
bila anda bertanya bagaimana rasanya? Seperti apa dampaknya? Apakah begitu sakit atau malah membantu? Mungkin banyak manusia yang masih bertanya seperti itu.
bila anda bertanya bagaimana rasanya? Seperti apa dampaknya? Apakah begitu sakit atau malah membantu? Mungkin banyak manusia yang masih bertanya seperti itu.
Tapi jawabanya ada dimasing-masing individu. Kalau saya individu yah pasti
sangat-sangatlah sakit, lebih baik tertusuk dari depan ketimbang harus menerima
tusukan dari belakang, karena bukan hanya rasa sakit yang akan kita terima,
tapi kita juga akan merasakan bagaimana rasa perihnya menusuk langsung
kejantung tanpa melewati hati, dan itu pastinya akan sangat berdampak buruk
bagi yang tertusuk, yah mungkin bisa merubahnya menjadi suatu individu yang
berbeda dari biasanya.. entah memburuk, atau bahkan membaik? Saya tidak berani
menyimpulkan saya hanya bisa memberikan kesimpulan yang masih bersifat
pertanyaan, Karena itu tadi.. jawabannya ada pada diri anda masing-masing atau
individu masing-masing.
Terkadang kita tidak mengerti mengapa orang itu melakukannya kepada kita, lebih buruk lagi
jika orang itu adalah orang yang kita sayang atau orang-orang terdekat kita,
pasti langsung berdampak ke kehidupan, akui sajalah J .. tapi memang begitulah
hidup, saling tikam saling serang, dari depan ataupun belakang? Sah sah saja
selama tidak melanggar hokum dan peraturan yang berlaku..
Bagaimana rasanya? Yah pastinya sakit, lebih sakit dari
apapun, seperti luka sayat yang ditaburi garam diluka sayatan tersebut, rasanya
itu menusuk langsung tepat kearah jantung dan tidak melalui hati terlebih dulu,
pastilah anda tahu bahwa jantung itu organ vital manusia, sebenarnya pula
perasaan dan argument manusia terletak di jantung tersebut, tepat diarteri
tempat darah mengalir deras, itu sebabnya kita merasakan “Heart Beat” saat
merasakan sesuatu yang membuat kita senang ataupun membuat kita takut J.
Seperti apa dampaknya? Tergantung sekuat apa individu itu
menahan rasa sakitnya, ada yang kuat menahannya dan merubah hidupnya menjadi
lebih baik, ada juga yang lemah menerimanya dan langsung berdampak buruk
dihidupnya, mungkin keceriaan tidak akan Nampak lagi diwajahnya, mungkin hanya
suasana kelam yang terpancar, tapi saya tidak tahu sperti apa.. karena manusia
memiliki resistancy masing-masing terhadapa perbuatan negative apapun..
Apakah begitu sakit atau malah membantu? It’s depending with
who accept it, itu tergantung dari siapa yang menerimanya, bila ia kuat ia
pasti bisa mengkonversinya untuk menjadikan dirinya menjadi lebih baik, tapi
berbeda jika yang menerimanya adalah orang yang lemah terhadap perasaan, pasti
begitu sakit ia merasakan, hatinya akan terasa rentan, hatinya mungkin tak
sekuat dan sekeras dahulu, dan mungkin juga rasa sakit itu bisa membunuhnya,
karena bisa saja dia akan merasa bahwa dirinya tidaklah memiliki arti lagi
untuk hidup.
Yah tapi saya tidak tahu masing-masing sifat individu dari
manusia, karena setiap individu mempunyai tahapan yang berbeda, dan setiap individu
manusia sejatinya adalah rumit, sangat sulit untuk ditebak, bahkan ahli
psychology saja belum tentu tahu tentang sifat pasti manusia, setahu saya sifat
pasti manusia itu, satu kejahatan bisa membunuh ribuan kebaikan. Saya tahu
karena saya merasakan, saya menulis ini karena saya pernah melewatinya dan
beruntungnya saya adalah termasuk individu yang kuat jadi saya mengkonversinya
menjadi hal positive, merubah diri saya menjadi yang lebih baik,
Semoga bermanfaat untuk kalian, wassalam dari saya J
Respect,
Akbar Rizky